Bayang-Bayang Elemen R&B Pada Lagu-Lagu Pop Di Indonesia

Apakah kalian suka mendengarkan musik? Apakah kalian juga sering mendengarkan lagu yang sama dari DSP maupun radio? Sudah pasti kalian selalu lagu-lagu hits yang cirinya easy listening dan mudah dihafal oleh masyarakat awam. Hal tersebut tidak terlalu jauh dari ranah pop yang singkatannya diambil dari kata populer, seperti apa yang dikatakan oleh Anthony Fantano, “if it’s pop, it pop”. Namun, lagu-lagu pop yang kita dengarkan selama ini, terutama di Indonesia, memiliki unsur-unsur R&B yang terselubung pada lagu-lagu pop itu tersendiri. Bukan rahasia lagi jika penyanyi-penyanyi yang berkiblat pop mempunyai suara khas yang merdu dan nyaring, bahkan bisa terdengar syahdu dan menjiwai yang cirinya identik dengan elemen soul & R&B sekaligus.

Untuk mengulik sebuah korelasi antara dua genre yang berbeda tersebut, mari kita dalami terhadap korelasi antara pop & R&B dan bagaimana peran unsur R&B menjadi bayangan pada sebuah lagu-lagu yang bersifat pop. Apa saja yang tertera dari penyanyi-penyanyi pop dalam negeri yang pembawaannya terasa nge-R&B namun tidak menyebut sepenuhnya sebagai musisi R&B? Let’s dive into it!

Pop & R&B

Musik pop, sebuah genre musik populer yang berasal dari Amerika Serikat dan Inggris pada pertengahan 1950-an. Istilah dari singkatan musik populer sering digunakan secara bergantian dan mengalami perubahan seiring waktu, meskipun yang pertama menggambarkan semua musik yang populer dan mencakup banyak corak yang variatif. Pada umumnya, musik pop identik dengan musik-musik yang populer di ranah utama, ditentukan oleh faktor-faktor khas seperti lagu yang ditulis dengan durasi pendek hingga sedang dalam format dasar, serta penggunaan pengulangan paduan suara, nada melodi, dan sebagainya. Hal ini juga berlaku bagi genre-genre lainnya, termaksud R&B.

Musik R&B di sisi lain, singkatan dari rhythm & blues, sebuah genre yang menggabungkan jazz, gospel, dan blues, aliran jenis ini pertama kali diperkenalkan oleh para pemusik Afrika-Amerika. Ciri dari genre ini adalah mempunyai penyampaian kualitas vokal yang lebih santai dan mengutamakan improvisasi melodi. Berbeda dengan khas nyanyian pop, ciri khas nyanyian R&B yang menonjol adalah mempunyai harmonisasi yang progresif sehingga terasa santai maupun menjiwai.

Apa korelasi hubungan antara dua genre yang berbeda tersebut? Kedua-duanya mengalami perkembangan dan perubahan yang berlanjut seiring waktu dan bisa saja keduanya saling melengkapi dalam satu gabungan antar genre. Jika dicampur, maka terbentuklah sebuah unsur paduan yang dinamakan R&B Kontemporer, sebuah genre yang memiliki gaya yang mengacu pada urban kontemporer. Paduan tersebut juga bisa meliputi unsur-unsur lainnya seperti soul, funk, hip-hop, & elektronik.

Paduan antara R&B & pop bisa ditemukan di ranah yang tak jauh dari genre pop itu sendiri, terutama musisi-musisi pop yang pernah membawakan nyanyian yang bernafas R&B meskipun penyanyi tersebut tidak semurninya R&B. Di Indonesia, bisa dibilang tidak begitu sedikit bagi penyanyi-penyanyi yang berkecimpung di ranah pop mempunyai nafas R&B secara terselubung dan contohnya tidak terhitung sedikit.

Lantunan R&B Oleh Penyanyi Berkiblat Pop

Jika melihat kacamata permusikan di dalam negeri, musik pop sudah menjadi genre utama pada umumnya dan musisi-musisi yang berkiblat di genre tersebut justru mempunyai corak yang ada di luar ranah pop. Salah satu yang mendekati adalah corak musik R&B yang dibawakan oleh penyanyi di kiblat pop. Ada contoh-contoh yang dimana musisi-musisi pop membawakan sebuah lagu yang bernafaskan R&B dan inilah sederet kasus dimana terlahirnya sebuah lagu dari hasil proses kreatif tersebut.

Kasus yang pertama dimulai dari salah satu jebolan sekaligus pemenang Indonesian Idol yaitu Lyodra dengan lagu gubahan oleh grup komposer Laleilmanino yang bertajuk Gemintang Hatiku. Berbeda dari versi Tiara Andini, gaya pembawaan oleh Lyodra terdengar mulus dan mengena. Tidak perlu heran jika bayang-bayang unsur R&B terasa nyata secara penyampaian vokal, suara vokalnya Lyodra dipengaruhi oleh musisi-musisi R&B ternama seperti Ariana Grande, Beyoncé, & Bruno Mars. Ia punya kans yang kuat di ranah pop, namun salah satu unsur yang memperkuat dan melengkapi musikalitasnya yaitu R&B.

Kasus yang kedua selanjutnya adalah sang musisi legendaris yaitu Glenn Fredly dengan lantunan jadul yang berjudul Mobil Mama. Pada album pertama di tahun 1998, Aminoto Kosin (produser album pertama & keduanya Glenn Fredly) melihat potensi-potensi yang berlimpah dari Glenn Fredly itu sendiri, bahkan suaranya dimirip-miripkan dengan Michael Jackson atau Tevin Campbell. Corak R&B yang tertera di lagu Mobil Mama ternyata mampu dibawakan oleh Glenn Fredly dan terasa cocok secara gaya penyanyiannya yang kharismatik, bahkan tidak luput dari bagian verse rap serta bagian solo saksofon yang makin menguatkan unsur R&B yang funky di lagu tersebut. Lagu ini membuktikan kalau Glenn Fredly mampu menguasai ranah tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, ia terus mencoba melakukan terobosan baru selain R&B dan yang menyeimbangkan ranah abu-abu tersebut yakni musik pop itu sendiri. Ia tetap berjalan terus di ranah yang agak beragam sampai akhir hayatnya.

Kasus yang ketiga tidak begitu luput dari ranah pop, tidak asing lagi kalau bukan Afgan yang mewarnai permusikan Indonesia sejak Tahun 2008 dengan nyanyian berbalut soul, R&B, dan jazz. Salah satu lagu dari album keduanya yang patut ditelisik yaitu Bawalah Cintaku yang diciptakan oleh Bebi Romeo. Sebuah lagu pop dengan nuansa jiwa. Ia berhasil membawakan lagu yang amat melankolis tersebut dengan aura syahdu R&B yang kental. Rasanya terdengar seperti Brian McKnight membawakan lagu romansa yang sedikit melankolis tapi mengena secara penjiwaan. Seiring berjalannya waktu, dengan R&B yang makin melekat pada musikalitasnya, Afgan makin mantap bereksplorasi ke ranah yang baru.

Kasus yang keempat juga datang dari mantan drummer Puppen yang bernama Marcell. Akibat tekanan kondisi ekonomi, ia harus berhijrah ke genre yang baru sebagai penyanyi. Setelah kesuksesan pertamanya dengan lagu duet bersama Shanty serta lagu solo perdana dari soundtrack film Andai Ia Tahu yang berjudul Ketika Kau Menyapa, ia menelurkan album perdananya pada tahun 2003 dan salah satu lagu yang jadi hits adalah Firasat. Sebuah lantunan yang diciptakan oleh Dee Lestari (anggota dari Rida Sita Dewi) ini mempunyai unsur keselarasan antara R&B, pop, & balada. Secara detail, dengan roh R&B yang syahdu, pengenaan yang menusuk dari lensa pop, serta lirik balada yang amat melankolis. Sama seperti musisi-musisi pop yang mengusung warna R&B sebelumnya, ia juga bereksplorasi ke ranah baru selain R&B seiring berjalannya waktu dan musik jazz menjadi ranah yang pas bagi musikalitasnya sampai sekarang.

Kasus yang kelima dan tidak lain lagi kalau bukan dari salah satu jebolan dari Asia Bagus yaitu Rio Febrian. Pasca menjuarai Asia Bagus pada tahun 1999, namanya mulai dikenal secara perlahan. Dengan suara merdu yang meloncong ke ranah R&B, ia mempunyai sebuah kans yang potensial. Sampai akhirnya Sony Music Entertainment Indonesia melirik pendatang baru tersebut sebagai artis di roster mereka pada waktu itu. Setelah diperkenalkan dengan lagu duetnya bersama Erra Fazira, ia akhirnya melepas album perdananya di tahun 2001. Salah satu lagu yang patut diulik dari album tersebut yaitu Kurasa Kau Rasa. Lagu pembuka tersebut terdengar sedikit familiar dengan lagu duetnya Brandy & Monica yang bertajuk The Boy Is Mine. Dari segi beat serta nuansa jam yang sinkron, lagu ini cukup menunjukkan warna awal Rio Febrian. Yang pada awalnya mengusung unsur R&B mulai mengalami pergeseran pada album-album selanjutnya, unsur pop & rock turut mengisi fase pergeseran musikalitasnya.

Dari lima kasus yang tertera diatas, masih ada banyak contoh-contoh yang dimana musisi-musisi pop yang mampu menguasai imej R&B. Sebut saja Rossa dengan Bila Salah, Andre Hehanussa dengan Bidadari, Mayang Sari dengan Kau Pujaan atau Ismi Azis dengan Antara Kau Dan Aku. Mungkin masih banyak lagu-lagu lainnya yang dimana lagu tersebut jatuh ke ranah pop dalam balutan R&B namun tidak bisa dirinci secara satu per satu. Setidaknya, 5 lagu tersebut cukup menjelaskan apa yang dideskripsikan terhadap penyanyi-penyanyi pop yang melantunkan genre R&B.

Musisi R&B Yang Tidak Sepenuhnya R&B

Apakah setiap musisi bisa berpindah genre? Ya, memang wajar seperti biasanya. Sebab, sang musisi punya hak untuk menentukan mana yang cocok untuk imejnya atau mana yang akan mereka coba untuk proses kreatif. Sama halnya juga dengan para pendengar, mereka punya hak untuk memilih sebuah lagu apa yang mereka sukai. Dari waktu ke waktu, sudah pasti terjadi pergeseran tren genre secara bergantian, tidak terkecuali dengan unsur R&B pada masa pergeseran tersebut.

Kapan terakhir kalian melihat sebuah tren musik genre yang sedang naik-naiknya terus memudar pada waktu jangka pendek? Masa itulah yang dialami musik R&B itu sendiri. Musisi-musisi R&B dalam negeri pernah cenderung hijrah genre dengan alasan secara sengaja. Bisa saja hal ini terjadi karena tren genre R&B yang meredup, sebuah penyebab dimana relevansi genre tersebut tidak relevan lagi. Atau juga karena faktor perubahan poros, yang dimana keadaan tersebut membuat musisi-musisi yang berkiblat R&B mengharuskan diri mereka untuk beradaptasi ke era yang baru.

Ada beberapa contoh dari musisi-musisi R&B yang tidak selalu membawakan hanya satu unsur utama terus-menerus. Sebut saja Sania sang pelantun Santai & Bablas, ia disebut sebagai penyanyi R&B yang menjanjikan dan selama ia dibawah campur tangan dari Yudis Dwikorana (gitaris Guest Band & Sinikini), dirinya turut unjuk gigi untuk tampil beda di naungan corak musik tersebut. Ketika memasuki album ketiga di tahun 2006 dengan keterlibatan Tohpati, musikalitasnya mulai bergeser ke unsur pop dan masih mengusung R&B meskipun tidak sepenuhnya R&B secara keseluruhan.

Tidak hanya Sania yang mengalami fase pergeseran tersebut, Shanty yang awal mulanya seorang VJ MTV menerjunkan dirinya ke dunia permusikan sebagai penyanyi R&B beken. Ketika album ketiganya yang bertajuk Seperti Langit dirilis pada tahun 2005, poros musikalitasnya berubah drastis dari R&B ke pop rock lewat campur tangan Denny Chasmala. Dari kedua contoh tersebut, dua-duanya berhasil keluar dari zona nyamannya dan setidaknya mencoba untuk merambat ke ranah lain. Tapi ada juga yang kurang beruntung dalam melakukan perpindahan dari genre R&B, mungkin karena masyarakat belum siap dengan imej musisi yang baru tersebut.

Bayangan R&B Tersebut Belum Menghilang

Hinggar binar musik R&B di Indonesia bisa dibilang nyaris tergeser atau memudar. Atau mungkin masih bertahan mati suri sampai sekarang? Jawabannya, ya dan tidak. Secara lensa luas, genre R&B di Indonesia tidak setenar di waktu yang sekarang ini. Secara kalangan tertentu? Belum tentu, karena masih ada musisi-musisi R&B yang sedang memposisikan diri mereka dalam mempertahankan nyawa genre tersebut dengan cara mereka masing-masing, terutama di era sekarang yang dimana musik bisa diakses secara luas.

Secara kesimpulan, musik R&B di Indonesia belum mati. Hanya saja, semua musisi serta semua pendengar tidak melihat genre R&B terdengar sama seperti yang dulu. Setidaknya lewat pengembangan genre secara jangka panjang, R&B masih punya tempat yang terbuka luas di dalam maupun luar ranah. Standar pop memang sudah tidak bergantung lagi pada warna R&B sebagai porosnya. Meskipun begitu, musik R&B di Indonesia masih terawat baik sampai sekarang dengan keberadaan musisi-musisi zaman sekarang seperti Oslo Ibrahim, Noni, Teddy Adhitya, dan masih banyak lagi. Sama halnya dengan musik rock yang dimana band-band yang sudah lama berkecimpung masih mempunyai fanbase yang loyal dan setia sampai sekarang.

Pertanyaannya adalah akankah R&B tetap bermuara di Indonesia meskipun dalam skala kecil? Terutama pada lagu-lagu pop dalam negeri di waktu sekarang ini, bisa dibilang aura warna musik tersebut masih terasa meski lagu tersebut berada di ranah pop, maupun itu langsung atau tidak langsung. Suatu saat nanti, waktu yang akan menentukan apakah akan terjadi masa transisi atau bergemilang kembali secara perlahan. Semoga artikel ini bisa memberikan wawasan luas tentang peran nuansa R&B pada lagu-lagu pop. Wasalam…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *