REVIEW ALBUM : POETROW – ONOTAN

Yogyakarta, sebuah tempat yang istimewa akan segala hal seperti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Candi Borobudur, Gunung Merapi, Upah Minimum Regional, Klitih, dan tentu saja yaitu skena musik, Kota yang berstatus istimewa ini memiliki skena musik yang bisa dibilang sangat njawani dan kota istimewa inilah yang melahirkan band-band ternama seperti Sheila On 7, Jikustik, Shaggydog, Endank Soekamti, The Rain, Letto, Seventeen, FSTVLST, Bangkutaman, Senyawa, Grrrl Gang, dan masih banyak lagi. Jika Yogyakarta menjadi salah satu skena musik terbesar di Indonesia, maka musik hip-hop juga turut menjamur dengan keberadaan Jogja Hip Hop Foundation sebagai salah satu contohnya. Kali ini, sang rapper yang bernama Poetrow hadir sebagai salah satu pendatang baru yang baru saja terjun ke permukaan.

Bermigrasi dari Kepulauan Kei, Maluku, Poetrow memulai kancah bermusiknya sebagai rapper yang baru diperkenalkan di sekitar skena kota keraton istimewa tersebut. Ia memang adalah nama baru sama seperti musisi pendatang baru pada umumnya. Pada masa pandemi, ia menerjunkan dirinya sebagai sutradara video klip untuk beberapa musisi hip-hop. Di skena itulah ia bertemu dengan Keilandboi yang meyakinkan dirinya untuk menjadi seorang rapper. Tak lama kemudian, ia digaet oleh Tuantigabelas untuk lagu kolaborasi yang bertajuk Terbaik dan menjadi salah satu lagu perdananya di awal kariernya.

Pasca kolaborasi lagu pertamanya dengan Tuantigabelas, Poetrow akhirnya merilis mini album pertamanya yang berjudul ONOTAN lewat naungan musik label yang bernama Krazy brazy records. Judul dari mini album tersebut diambil dari Bahasa Banda yang artinya hikayat atau cerita rakyat. Sebuah rilisan teranyar yang berjumlah 6 lagu ini menjadi sebuah penanda awal bagi sang rapper yang baru saja terjun ke dunia permusikan hip-hop. Pada mini album ini, sang rapper melibatkan beberapa musisi seperti Nara & Keilandboi, serta aspek produksi ditangani oleh sang produser yang bernama Luzi.

Lewat mini album terbarunya, Poetrow benar-benar menuangkan rasa amarah dan keresahannya serta membagikan pengalaman hidupnya mulai dari masa SMA hingga masa sekarang. Disinilah ia menunjukkan karakter musikalitasnya yang berkental hip-hop tanpa kompromi pengurangan. Meskipun pengeksekusian dalam penyampaian aransemen terkadang ada kelebihan serta kekurangan, setidaknya ia membawakan tema yang tertera di sekitar kehidupannya.

Dimulai dari track pertama yaitu CHANGE, sebuah lantunan tentang aspek perubahan dalam kehidupan sehari-sehari secara naik turun ditambah lagi dengan aransemen disuguhkan secara santai namun menusuk. Masih ada beberapa lagu lagi yang patut didengarkan oleh semua orang, sebut saja kombinasi yang berhura-hura antara Poetrow & Keilandboi di PESTA dan ada juga lagu yang mempunyai sebuah khas yang liriknya mengena dengan sentuhan rima yang mengalir secara bersamaan yaitu MODE.

Ketiga lagu tersebut bisa saja menjadi kans yang kuat, tetapi ada juga beberapa kelemahan yang harus diwanti-wantikan dan diperhatikan pada mini album terbaru ini. Lantunan seperti HELLO & GIMME mempunyai kelemahan yang hampir identik yakni cara pengeksekusian dalam penuangan aransemen serta ritme kata menjadi salah satu hambatannya dan kedua lagu tersebut mempunyai aliran nuansa yang berbeda tetapi memiliki masalah yang setidaknya nyaris familiar.

Ada satu lagu yang seharusnya menjadi lagunya Poetrow secara tersendiri namun hampir digiring secara keseluruhan oleh lawan duetnya yaitu ILLUSION. Awang-awang semacam suara petikan gitar & nyanyian yang agak mulus namun catchy oleh Nara turut menghidupkan nyawa lagu tersebut. Hanya saja, bagian verse oleh Poetrow di lagu ini terdengar kurang mantap secara penyampaian. Seandainya saja kesalahan kecil tersebut bisa disulap menjadi potensi yang terbuka lebar secara efisien.

Secara keseluruhan, mini album perdana oleh Poetrow ini sudah jelas memiliki kelebihan dan kekurangan. Dirinya menunjukkan musikalitasnya lewat aspek emosi dan topik tentang pengalaman hidup di sekitarnya. Sepertinya ia mulai mantap untuk menerjunkan dirinya ke kancah permusikan Indonesia sebagai pendatang baru, terutama di ranah hip-hop itu tersendiri. Semoga saja sang rapper berdarah Maluku tersebut mampu membuat materi-materi yang jauh lebih segar ketimbang waktu yang sekarang ini.

Author’s Cuts : CHANGE, PESTA, MODE

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *